Pornografi Diblokir, Amerika Serikat kehilangan pelanggan dari Indonesia

Pornografi yang paling sering dicari oleh pengguna internet, dan tentu saja banyak uang. Bahkan jika pendapatan online di seluruh dunia berkumpul hanya sepertiga dari total pendapatan konten biru. Dan sebagian besar industri pornografi di negeri Paman Sam.

"Jika pendapatan yang dikumpulkan dari semua konten yang hanya sepertiga dari pendapatan dari pornografi," kata Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, Senin (2010/11/29), di Hotel Savoy Homman, Bandung, Jawa Barat - Indonesia. dikutip dari Detik.

Salah satu pendapatan konten pornografi di Amerika Serikat mencapai 3.600 USD per detik, kata Tifatul.

"Industri ini sangat besar. Pendapatan dari kekalahan ini semua pendapatan "katanya.

Dengan pemblokiran konten pornografi di Indonesia, kemudian menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pendapatan yang cukup besar, karena 60 persen dari industri pornografi di Amerika Serikat.

Tapi bukan karena masalah yang membuat blok pendapatan Indonesia Amerika situs porno, tetapi karena ada hukum yang mengharuskan hal itu.

"Blok situs porno daripada keinginan pribadi saya, tetapi perintah UU itu. Dalam UU Nomor 36 Tahun 1999 mengatakan bahwa operator telekomunikasi dilarang memberikan konten yang bertentangan dengan itu, bermoral atau Undang-Undang Tahun 2008 tentang ITE. Dalam Pasal 27 ayat 1 tidak dapat mendistribusikan konten pornografi di masyarakat, "jelasnya.

"Ditambah dengan UU 44 tahun 2008 tentang pornografi. Dalam pasal 17, mengatakan pemerintah dan pemerintah daerah harus mencegah penyebaran pornografi di masyarakat. Jadi bukan doa, zakat dan puasa wajib, tetapi juga wajib dalam UU, "tegas dia.

Namun pemerintah harus tetap bekerja keras untuk memblokir situs porno, karena ada banyak situs yang lolos sensor. Apalagi jika diakses melalui ponsel.

Short URL: http://www.bungas.com/?p=249